Bagaimana supaya kita bisa disenangi orang dengan cara
yang disenangi orang? Cobalah menjalankan langkah-langkah di bawah ini:
Pertama, jadilah orang yang moderat. Menjadi moderat di sini
artinya kita berusaha menjadi orang yang profesional. Orang yang mengerti
dengan keadaan atau situasi saat berbicara dan bertingkah laku. Intinya jangan
terlalu banyak bicara (oversocial), terlalu banyak diam (undersocial) dan
juga terlalu banyak tingkah (overacting).
Kedua, sering-seringlah berdialog, bercakap-cakap dan
bercanda dengan tanpa merendahkan orang lain. Berdialog dan bercakap-cakap
artinya anda membuka diri untuk “berbagi” dengan orang lain. Siapapun orangnya
pasti akan merasa senang diajak berbagi. Kebalikannya adalah berdebat, apalagi
sampai meruncing. Untuk kepentingan pergaulan,
berdebat kerapkali tidak mendatangkan hasil yang bagus.
Ketiga, menghargai privacy. Ada beberapa
hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau kita ketahui,
tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya tidak nyaman
kalau kita ketahui yang disebut dengan privacy.
Keempat, tertarik dan menarik. Ketika anda berhadapan dengan
orang lain, tunjukkan bahwa anda tertarik (showing interest) pada apa yang
diucapkannya. Jika anda tidak tertarik dengan materinya, setidaknya anda perlu
tampil menarik (look interest) dengan niat untuk menghormati orang lain.
Menghormati orang lain adalah elemen penting untuk disenangi dan dihormati
orang lain.
Kelima, menjadi pendengar yang baik. Yang kita butuhkan
untuk menjadi pendengar yang baik adalah mendengarkan terlebih dahulu. Jangan
menyela atau mendebat. Jika anda tidak setuju, pilihlah bahasa atau cara yang tidak
menyerang atau ingin mengalahkan. Katakan bahwa itu pendapat anda.
Keenam, perbanyak bicara tentang hal-hal yang menarik bagi
orang lain. Maksudnya, jangan “sedikit-sedikit saya”. Ini bisa dilakukan dengan
cara menanyakan hal-hal kecil, misalnya prestasi, masalah atau hambatan, kabar
orang tua dan seterusnya.
Ketujuh, perlakukan orang seperti orang penting. Ini bisa
dalam bentuk mengingat namanya, nomor telepon, mengingat ucapannya, dan
lain-lain. Orang lain kadang merasa tersinggung atau merasa tidak dihargai
manakala nomor teleponnya tidak ada di buku telepon kita. Ini memang sepele,
tetapi hal-hal sepele ini terkadang bisa mengganggu hubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar